Pesan Terakhir Mahasiswi UI Sebelum Hilang Misterius

<
Mahasiswi UI hilang tinggalkan surat wasiat. Photo: VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Kepolisian Resor Kota Depok menemukan petunjuk gres terkait kasus hilangnya Lutviah Sari alias Vivi, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat.

Petunjuk itu berupa beberapa lembar surat berisi pesan langsung Vivi, yang ditujukan kepada temannya. Dalam pesan yang ditulis tangan itu, terdapat beberapa kalimat, yang mengisyaratkan bahwa Vivi memilih untuk bekerja membantu orangtuanya.

Menurut Kasubag Humas Polresta Depok, AKP Sutrisno, pesan tertulis dari Vivi itu berisi curahan hati terkait dugaan mahasiswi angkatan 2016 itu sedang menghadapi masalah kehilangan uang.

"Dugaan menyerupai itu, ada problem pribadi. Ini masih kami selidiki apa motif dan sebagaianya," kata Sutrisno.

Vivi dikabarkan hilang semenjak 2 Oktober 2017. Dia terakhir kali terlihat berada di sekitar wilayah Kukusan Teknik alias Kutek UI di Beji, Kota Depok.

Foto: Surat terakhir Lutviah yang diamankan polisi

Berikut isi surat yang diyakini milik Lutviah:

Innalililahi wainalilillahi rojiun.

Semua ini milik Tuhan dan akan kembali kepadanya. Tidak ada kata yang mampu saya sampaikan kecuali usul maaf yang sebesar-besarnya. Musibah ini begitu tiba-tiba. Aku pun terkejut, ingin marah, kesal, ingin membentak, sepertinya Tuhan tidak adil kepadaku. Tapi apa boleh buat? Ini semua berasal dari diriku sendiri. Kesalahanku sendiri.

Sejak saya kuliah, saya mulai sibuk dan melalaikan waktu sholat. Bahkan beberapa kali tidak sholat dan melupakan yang sunah. Mungkin alasannya yakni ini Tuhan sedang menegurku.  

Saat itu saya hendak ke RTC UI untuk siaran. Aku membawa uang alasannya yakni Qonia butuh untuk juri debat. Qonia pasti tahu ketika itu saya membawa seluruh uang. Entah bagaimana dan apa yang terjadi selanjutnya, uang itu tidak ada. Aku ingat betul ketika ada di grab ada sesuatu yang jatuh, tapi saya tidak sadar dan semuanya terjadi sangat tiba-tiba.

Elmo teman-teman pasti tahu sifatku bagaimana bahkan sepeserpun rasanya takut sekali mengambil hak orang lain. Entah ini kesalahanku atau keberuntunganku. Tapi sekali lagi ini semua tidak akan terjadi tanpa seizin Allah.

Elmo saya tidak hingga hati menelpon keluarga dan menceritakan semuanya, keluargaku pasti akan sangat terkejut, keadaan keluargaku bukan dalam keadaan yang baik-baik saja.

Aku bahkan menahan segalanya untuk tidak merepotkan keluarga. Tapi bencana alam ini sangat memukulku. Beberapa hari terakhir saya menjual laptop dan hp ku untuk mengganti uang tersebut. Insya Allah, bagaimanapun caranya saya harus mengganti uang itu, saya jadi ketika ini saya bekerja dan menghentikan proses belejarku.

Elmo percaya tidak percaya, saya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, teman-teman pasti tahu, saya makan sehari satu kali bagaimana mungkin mampu menghabiskan uang yang bukan hak ku. Sekarang saya akan tanggung resikonya alasannya yakni dosa-dosaku selama kuliah, rupanya Tuhan sekarang sedang menegurku.

Siapa yang mau berhenti kuliah? Tidak ada yang mau menyerupai ini, tapi jikalau kalian membuat saya jauh dari Tuhan maka keputusanku pun bundar untuk turut membantu perekonomian keluarga. Yang mampu saya lakukan hanyalah mengembalikan seluruh uang yang ada padaku. Tapi maaf Elmo, saya tidak mampu melanjutkan kuliahku. Semoga kalian mampu mengerti usul terakhirku yakni tolong simpan surat ku hanya untuk Elmo.

Seburuk apapun saya dihadapan kalian saya kembalikan semuanya kepada Allah. Aku serahkan seluruh bencana alam ini kepadaNya. Aku yakin Tuhan akan mengambalikan semuanya. Sekeras apapun saya mengganti keteledoranku, doakan saya Elmo, biar diberi kekuatan dan kesabaran dan biar semua cobaan ini menghapus seluruh dosa-dosaku.

Jika uang ini masih kurang, saya akan kembalikan dalam beberapa hari. Aku juga frustasi Elmo, tapi biar kalian mampu menempatkan posisi menyerupai saya ini. Ustad Yusuf Mansyur bilang, saya hanya harus pasrah tulus terima Tuhan akan mengembalikan semuanya. Karena saya percaya Tuhan tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya. Dan saya sangat percaya tidak akan ditimpakan ketakutan dan kehinaan kepada seseorang melainkan akan diangkat derajatnya asal saya mampu bersabar menghadapi segala hal ini.  

(ren)


Sumber today.line.me

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pesan Terakhir Mahasiswi UI Sebelum Hilang Misterius"

Posting Komentar