Bripka Deni Putra ketika Idul Adha pada awal September 2017 blusukan ke Desa Pulo Tengeh, Kecamatan Makmur, Bireun, Aceh, untuk membagikan daging kurban. Dia bersama dengan rekannya mencari warga yang berhak mendapatkan daging seberat 1 kilogram itu.
Begitu tiba di salah satu rumah warga berjulukan Kakek Usman, Deni tertegun menatap bangunan di hadapannya. Dia menyapa si pemilik rumah dan bebincang singkat soal kondisinya.
Kakek Usman tinggal seorang diri di bangunan yang bersama-sama tidak layak disebut rumah itu. Atap rumah terbuat dari pelepah daun dan dindingnya dari batang pohon yang direkatkan satu dengan lainnya.
"Saya tanya pertama kali itu, ini apa? Bukan rumah siapa? Soalnya kondisinya parah sekali," ucap Bripka Deni Putra yang menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Makmur, Polres Bireuen, Aceh, ketika berbincang dengan kumparan (kumparan.com) Selasa (24/10/2017).
Istri Kakek Usman pergi tanpa pesan ketika ia menderita penyakit kusta. Sang istri tak mau merawat suaminya alasannya ialah takut tertular. Sedangkan anaknya tidak tahu ke mana.
"Bapak Usman pernah menginap kista, terus istrinya nggak mau, lalu ditinggalin. Bapak sempat berobat ke Medan 8 bulan, terus sembuh dan balik lagi tinggallah di situ," ucap Deni.
Melihat kondisi kakek Usman, Deni tersentuh dan berniat untuk membantu. Dia berjanji kalau ada rezeki akan membangunkan rumah untuk Kakek Usman.
"Saya bilang, Pak, doakan supaya saya kaya, supaya mampu bangunin rumah Bapak. Saya tunggu, nggak kaya-kaya hehehe. Kebetulan saya punya motor satu yang nggak terlalu terpakai, jadi saya jual saja," ucap Deni.
Motor Ninja berwarna hijau yang biasa digunakan Deni untuk berangkat ke kantor kesannya dijual. Dia menuliskan iklan penjualan motornya lewat akun Facebooknya, 20 Oktober 2017 lalu.
"Dijual cepat KLX 2016 tipe BF SE kondisi fit. Tujuan jual untuk didonasikan pada pembuatan rumah masyarakat di Desa Pulo Tengeh Kecamatan Makmur. Serius inbox, boleh tukar dengan barang bangunan senilai 30 juta," tulisnya.
Unggahan Deni ini viral di media umum dan mendapat respons nyata dari netizen. Mereka mendoakan supaya motor Deni mampu segera terjual.
Tak lama setelah itu, ada seseorang yang mau membeli motornya seharga Rp 30 juta. "Alhamdulillah sudah laku, kemarin ada yang beli Rp 30 juta," katanya.
Setelah motor itu laku, Deni sehari-hari bekerja menggunakan motor sang istri. Mereka pakai motor itu secara bergantian.
"Pakai motornya gantian sama istri, nggak apa-apa," ucap Deni.
Hari ini, Selasa (24/10) pembangunan rumah untuk Kakek Usman sudah dimulai. Meski bukan rumah besar dan bagus, tetapi uang tersebut mampu membangun hunian yang lebih layak untuk Kakek Usman.
"Mudah-mudahan dalam waktu bersahabat selesai," harap Deni.
Dia mengatakan kalau ada yang ingin membantu Kakek Usman mampu eksklusif datang ke lokasi. Deni tidak mendapatkan tunjangan berupa transfer uang.
"Kalau ada yang membantu silakan, datang eksklusif sendiri ke situ. Satu lembar seng pun tak apa. Jangan transfer," katanya.
Sumber today.line.me
0 Response to "Kisah Bripka Deni yang Rela Jual Motor untuk Bangun Rumah Kakek Usman"
Posting Komentar