Tahukah Kamu Manhattan di New York Ditukar dengan Pulau Run di Maluku?

<
Manhattan dan Pulau Rhun (Foto: Barry reeves/flickr dan wikimedia)

Kamu pasti tidak ajaib dengan Manhattan, daerah elite di New York City yang mahal dan gemerlap. Namun, apakah kau tahu perihal Pulau Run (versi lain: Rhun), pulau terkecil di Kepulauan Banda di Maluku?

Memang Manhattan jauh terkenal dibanding Pulau Run. Tak cuma lebih terkenal, Manhattan juga lebih berdenyut, lebih modern, dan lebih maju. Di sini terdapat pencakar langit menjulang, sentra bisnis dunia, dan kantor-kantor organisasi internasional. Sedangkan Pulau Run, sepertinya, hanya penikmat sejarah yang mengenalnya.

Namun, 350 tahun lalu situasinya tidaklah demikian. Pulau Run yakni pulau yang kaya akan pohon pala, rempah-rempah yang sangat mahal di dunia Barat, yang mahalnya bersaing dengan harga emas.

Keharuman Pulau Run -- pulau degan panjang 3 km dan lebar kurang 1 km -- tak sebanding dengan Nieuw Netherland (kini disebut Manhattan), pulau kecil di sebelah selatan ujung Sungai Hudson di benua Amerika, yang dikuasai Belanda pada tahun 1624.

Saat itu Pulau Run dikuasai Inggris. Belanda dengan VOC-nya yang ingin menguasai monopoli rempah-rempah di Kepulauan Banda, tidak suka dengan penguasaan Inggris atas Pulau Run. Mereka pun berperang beberapa kali, sebelum kesudahannya berdamai dengan menandatangani Perjanjian atau Traktat Brenda.

Isi Traktat Brenda itu yakni Belanda dan Inggris sepakat melaksanakan tukar guling. Belanda bersedia melepas Nieuw Netherland di Amerika dan menyerahkan kepada Inggris, sedangkan Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda. 

Penguasa Inggris kemudian mengubah nama Nieuw Netherland menjadi Manhattan dan bersama empat daerah (lazim disebut borough) di sekitarnya tempat itu kemudian dinamai Kota New York.

Seiring waktu, tukar guling Manhattan dan Pulau Run itu dianggap sebagai kesepakatan pertukaran terburuk dalam sejarah, utamanya bagi Belanda. Sebab Belanda tak lama kemudian kehilangan dominasi monopoli rempah-rempahnya di Maluku, sementara Manhattan di New York kemudian bermetamorfosis sentra ekonomi dunia di kala modern.

350 Tahun Traktat Breda yang Bersejarah

Perjanjian atau Traktat Breda atau Treaty of Breda yakni salah satu belahan sejarah dunia paling penting. Karena itulah pada Minggu, 22 Oktober 2017 lalu digelar peringatan 350 tahun Traktat Breda di Pulau Run.

Peringatan perjanjian antara Belanda dan Ingris tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti 350 tahun Treaty of Breda oleh Dubes AS Joseph R Donovan Jr, Menteri Susi Pudjiastuti, Sekda Maluku Hamin Bin Thahir, dan Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury. 

Dubes Donovan merasa sangat terhormat dapat menginjakkan kaki di Pulau Rhun yang merupakan episode dari sejarah masa lalu. "Ini sebuah kehormatan besar bagi aku dapat hadir di Pulau penuh kenangan akan perjuangan masa lalu dalam perebutan rempah-rempah dan mengubah peradaban dunia," kata Donovan ibarat dikutip dari Antara.

Kepulaun Banda terutama Pulau Run, ujar Dubes Donovan, memainkan tugas sangat penting dalam sejarah dunia. Dia menyebut ratusan tahun lalu, mata seluruh dunia terarah pada Pulau Run alasannya yakni kakayaan rempah-rempahnya berupa pala.

"Anda semua memainkan tugas yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, maupun sejarah bangsa-bangsa Eropa. Termasuk memainkan tugas penting dalam sejarah pembentukan Negara Amerika Serikat," tandasnya.

Dubes Donovan mengungkapkan, dirinya bukan hanya menjadi Dubes AS untuk Indonesia, tetapi kehadirannya sekaligus sebagai orang dari New York.

"Jadi kota aku di negara episode New York sama besarnya dengan Pulau Run. Kota aku pertama kali didirikan dan dibangun oleh orang Belanda. Kalau tidak ada Perjanjian Breda, maka kakek dan monyang aku tidak ada tempat tinggal di daerah episode New York pada 350 tahun yang lalu," tandasnya.

Dia menegaskan, kehadirannya bersama Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti di Pulau Run bukan sekadar untuk melihat masa lalu, tetapi untuk menata masa depan.

Menurutnya, Pulau Run dan Kepulauan Banda sebagaimana sejarah 350 tahun lalu, sampai hari ini tetap menjadi daerah dan wilayah yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan berharga baik rempah-rempah maupun potensi perikanan serta wisata bahari, budaya dan sejarah.

Donovan menyebut, wilayah perairan Kepulauan Banda yang dihiasi ratusan terumbu karang alamian dan masih tergaja keasliannya, air yang bersih serta aneka potensi ikan bernilai ekonomi tinggi dan menjadi incaran negara-negara di dunia, merupakan kekayaan yang sangat berharga dan tidak ternilai yang dimiliki masyarakat Banda.

"Saya doakan Kepulauan Banda tetap bersinar dan terkenal ibarat 350 tahun lalu. Jaga dan lestarikan kekayaan alam melimpah ini untuk kesejahteraan di masa mendatang," kata Donovan.

Mari berharap Pulau Run akan sejaya 350 tahun silam!


Sumber today.line.me

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tahukah Kamu Manhattan di New York Ditukar dengan Pulau Run di Maluku?"

Posting Komentar