PM Abe Terpilih Lagi, Rezim Korut Khawatir Diserang Jepang

<
PM Shinzo Abe. Foto oleh Associated Press.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersumpah bakal memberi "tekanan lebih" terhadap Korea Utara setelah koalisi partainya memenangkan pemilu pada Minggu (22/10).

Sehari setelah dipastikan menjabat sebagai orang nomor satu di pemerintahan Jepang, Abe memberikan segera mengonfrontasi ambisi-ambisi nuklir Pyongyang dengan "diplomasi yang kukuh dan tegas." Abe mengatakan negaranya siap bekerja sama dengan AS dan negara-negara adikuasa lainnya menghentikan uji coba nuklir Rezim Kim Jong Un.

"Saya akan memastikan masyarakat Jepang aman. Tugas aku menjaga keutuhan bangsa kita," imbuhnya.

Abe berjanji "secara dramatis menunjukkan tanggapan terhadap bahaya Korea Utara."

Pyongyang menanggapi hasil pemilu dengan merilis pernyataan tertulis di media massa kemarin malam. Jubir Kim Jong Un menuduh "reaksioner Jepang" mengupayakan "persiapan sebelum invasi [Jepang] kembali terhadap semenanjung Korea."

Partai Demokrasi Liberal (LDP), yang mengusung Abe, berkoalisi dengan partai Komeito memenangkan 313 dari 464 dingklik di dewan legislatif Jepang dalam pemilu final pekan lalu. Hasil pemilu ini yaitu pertaruhan yang alhasil dimenangkan Abe, setelah kabinetnya memutuskan menggelar pemilu lebih dini. Abe mengupayakan mandat gres untuk mengatasi krisis yang di hadapi negaranya; yang paling mendesak yaitu aktivitas nuklir Korea Utara yang berjalan pesat.

Dukungan rakyat Negeri Matahari Terbit untuk Abe, politikus konservatif yang telah menjabat semenjak 2012, meningkat pesat setelah Korea Utara meluncurkan misil melintasi wilayah Jepang bulan lalu.

Hasil pemilu menunjukkan koalisi pemenang dua pertiga dominan parlemen, yang dibutuhkan dalam rangka melanjutkan harapan Abe mengamandemen konstitusi negaranya yang pasifis. Abe berulang kali mengatakan Jepang harus mampu kembali membentuk angkatan perang yang dapat melaksanakan pertahanan diri. Setelah kalah Perang Dunia II, militer Jepang dilucuti sepenuhnya dalam perjanjian dengan sekutu. Tentara Jepang cuma boleh membela diri, beroperasi di dalam negeri, dan sepenuhnya dilarang menyerang negara lain. Abe berharap dapat merevisi pasal 9, yang melarang negaranya terlibat perang. Amandemen ini akan dikebut Abe selama masa jabatannya sampai 2020 mendatang.

Saat dikonfrontasi oleh wartawan sehari setelah menang Pemilu, Abe mengelak soal tenggat perubahan konstitusi Jepang yang mengatur peperangan. Dia berkata bahwa target amandemen tersebut "belum dijadwalkan secara konkret."

Dilaporkan 80 persen politikus di dewan legislatif Jepang yang gres mendukung perubahan konstitusi soal tugas militer, namun publik memiliki pendapat berbeda. Sebuah survei baru-baru ini oleh Stasiun Televisi NHK menunjukkan 32 persen responden mendukung amandemen, 21 persen menentang, dan 39 persen sisanya tidak yakin.


Sumber today.line.me

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PM Abe Terpilih Lagi, Rezim Korut Khawatir Diserang Jepang"

Posting Komentar