<
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gator Nurmantyo merasa tidak perlu membaca dokumen Amerika Serikat (AS) ihwal peristiwa 1965 yang diungkap ke publik. Menurutnya, itu yakni laporan diplomatik biasa saja.
"Ya ngapain saya baca dokumen itu kan? Itu kan tiap negara, kejadian negara di manapun juga maka negara perwakilan memberi laporan kepada pemerintahnya," kata Gatot di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Urusan terkait dokumen itu, menurutnya, lebih baik ditanyakan kepada Menteri Luar Negeri saja, bukan ditanyakan ke dirinya. Pertanyaan apakah pelarangan terhadap dirinya masuk ke Amerika Serikat (AS) itu terkait dokumen AS itu atau bukan, juga dipersilakannya ditanyakan pribadi ke Menlu.
Dia juga tak tahu apakah peristiwa '65 itu dilakukan TNI dan didukung AS atau tidak. "Ya saya juga belum tahu, masih kecil kok (saat peristiwa '65 berlangsung)," kata pria kelahiran 1960 ini.
Baca juga: Jenderal Gatot: Saya Kecewa Ditolak Masuk AS |
Kedubes Amerika Serikat membuka dokumen ihwal peristiwa 1965 lewat data dari National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan National Archives and Records Administration (NARA).
Sebanyak 39 dokumen dengan tebal 30 ribu halaman tersebut merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia semenjak 1964 sampai 1968. Isinya antara lain seputar pertikaian tentara dengan PKI, termasuk efek selanjutnya berupa pembantaian massal.
Sumber detik.com
0 Response to "Panglima TNI: Ngapain Saya Baca Dokumen AS soal 65?"
Posting Komentar