Seorang warga Iran dihukum mati alasannya terbukti menjadi jasus Israel, sebut Jaksa Kota Teheran, Selasa (24/10). Laki-laki tersebut dinyatakan bersalah telah membantu Israel membunuh beberapa ilmuwan nuklir Iran dalam kurun waktu 2010-2012.
Setidaknya, empat ilmuwan nuklir Iran tewas dalam kurun waktu tiga tahun tersebut. Teheran menyebut pembunuhan berantai tersebut sebagai usaha sabotase Israel pada jadwal nuklir Iran.
Dalam putusannya, Jaksa Kota Teheran Abbas Jafari Dolatabadi mengatakan bahwa laki-laki tersebut telah bertemu beberapa kali dengan tubuh intelijen Israel.
“Orang ini telah menawarkan Mossad informasi-informasi sensitif terkait militer Iran dan perkembangan nuklir kami dengan imbalan uang daerah tinggal di Swedia,” ucap Dolatabadi, menyerupai dikutip dari Reuters.
Dolatabadi tidak merinci siapa nama orang tersebut. Namun demikian, Amnesti Internasional mengatakan sehari sebelumnya (23/10) bahwa orang tersebut ialah Ahmadreza Djalali. Laki-laki tersebut ialah seorang ilmuwan Iran yang pernah mencar ilmu dan mengajar di Swedia.
Djalali telah ditangkap pada April 2016 dan sempat tak diberikan hak untuk didampingi pengacara selama tujuh bulan. Bahkan, Djalali sempat ditahan di sel khusus selama tiga bulan.
Menurut Dolatabadi, Djalali menawarkan isu soal 30 ilmuwan militer dan nuklir Iran kepada Israel. Angka tersebut sudah termasuk Massoud Ali Mohammadi, ilmuwan nuklir Iran yang dibunuh di depan rumahnya menggunakan bom yang dikendalikan secara jarak jauh. Selain itu, ia juga dituduh terkait dengan pembunuhan Majid Shahriari, ilmuwan nuklir yang tewas alasannya serangan bom di November 2010.
Ini bukan kali pertama seorang warga Iran dihukum mati alasannya spionase. Sebelumnya, Iran telah menghukum gantung seorang laki-laki di tahun 2012 alasannya tuduhan yang sama. Mossad dan Israel sendiri tak menawarkan komentar apapun terkait permasalahan ini.
Sumber today.line.me
0 Response to "Iran Hukum Mati Agen Mossad Israel yang Tewaskan Ilmuwan Nuklir"
Posting Komentar