Bayi mungil orangutan berkelamin jantan, hari ini diserahkan ke BKSDA Kalimantan Tengah. Satwa primata langka itu, sebelumnya diselamatkan warga ketika kebakaran hutan lahan di Kalimantan Tengah medio 2015 lalu.
"Usianya sekarang sekitar 3 tahun. Siang ini diterima BKSDA bersama tim BOS dari warga Desa Lawang Uru, Kabupaten Pulang Pisau," kata Juru Bicara Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Monterado Fridman, Selasa (24/10).
Pagi tadi, tim rescue BKSDA Kalimantan Tengah dan BOS harus menempuh perjalanan 2 jam dari ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Ido Dasit, warga yang menyelamatkan bayi orangutan malang itu sempat berbincang bersama tim BOS Nyaru Menteng.
"Warga (Ido Dasit) ini ialah mantan Kades. Dia cerita, waktu 2015 lalu memang terjadi kebakaran hutan dan lahan. Lalu, ia melihat bayi orangutan ini," ujar Fridman.
"Kira-kira, waktu ia menemukannya,bayi orangutan ini usianya masih 1 tahun. Kemudian ia bawa pulang ke rumah dan memeliharanya," tambah Fridman.
"Selama dipelihara, bayi orangutan ini, diberi makan nasi, campur kecap, air gula dan susu. Seharusnya, orangutan ini makan buah-buahan, bukan makan makanan manusia," jelas Fridman.
Seiring waktu, hingga tanggal 20 Oktober 2017 lalu, warga desa yang memahami pentingnya sumbangan satwa melapor ke BKSDA Kalimantan Tengah.
"Orangutan ini juga pernah jatuh sakit, batuk, flu dan gangguan pencernaan. Setiap harinya bermain dengan anak-anak. Dikhawatirkan memang ada penularan penyakit. Jadi, selama orangutan sakit ini diberi warga Paracetamol," ungkap Fridman.
Namun demikian, eksistensi bayi orangutan di lingkungan tidak semestinya berakhir sudah. Dia bakal menjalani proses rehabilitasi di sentra rehabilitasi BOS Nyaru Menteng.
"Jadi, orangutan yang kita terima ini ialah bayi keenam yang masuk sentra rehabilitasi Nyaru Menteng," demikian Fridman.
Sumber today.line.me
0 Response to "Bayi Orangutan Diselamatkan dari Hutan Terbakar di Kalteng"
Posting Komentar